Apa Yang Kita Pikirkan Itu Yang Terjadi
Aku selalu membombardir pikiran-pikiran di benakku dengan berbagai bentuk keraguan diri. Aku selalu punya pikiran orang-orang akan menilai rendah jika aku melakukan kesalahan, padahal kemungkinan besar mereka bahkan tidak memikirkanku (atau malah sebaliknya?).
Sekarang Aku sedang belajar mencoba mengganti yang negatif dengan yang positif. Aku tempel kata-kata peneguhan/Afirmasi di Dream Board (Papan Impian) dan membacanya di pagi hari, karena apa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi (dan sudah terbukti).
Apa yang benar-benar mengubahku adalah ketika aku menyadari bahwa pikiran-pikiranku memiliki daya untuk menciptakan hidupku.
Jenis hidup seperti apa yang ingin kita ciptakan? Jenis yang ramah? Jenis yang penuh kegembiraan? Jenis yang sedih? Jenis yang egois? Jenis yang tidak mau terima masukan dari orang lain?
Aku sering berdiam diri untuk bertanya pada diri sendiri, Apakah kamu ingin bahagia? Kemudian aku memberitahu diriku, Kalau begitu, ayo kita berpikir dan bertingkah bahagia.
Efesus 4:17 dan 23-24 = (17) sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu didalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikiran yang sia-sia. (23) supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, (24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Berbagai tips yang sedang aku coba lakukan (kalian juga bisa mencobanya):
1. Buatlah jurnal dan catat pikiran-pikiran kita = Beberapa minggu kemudian, kembali dan cermati tulisan kita untuk melihat pola-pola yang kita pelihara. Kemudian putuskan bagaimana kita memutus pola itu dengan pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan baru.
2. Berlatih melepaskan pikiran negatif begitu pikiran itu datang dan kita mengenalinya sebagai pikiran yang tidak sehat.
3. Memfokuskan perhatian pada bagaimana kita dapat melayani orang lain = Saat ragu, tolonglah orang lain dan keluarlah dari diri sendiri.
4. Alihkan diri kita dari berpikir secara berlebihan = Setiap kali mendapati diri terjebak dalam kecemasan, katakan sesuatu yang mencerahkan dan mengalihkan kita dari kecemasan.
5. Di akhir setiap minggu, tulis pencapaian, kemenangan, dan berkat untuk dinikmati.
Penulis:
Anes Hukom