Matius 6: 10 “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”.
Doa Bapa Kami dan Pengajaran Yesus
Hal Berdoa dalam Doa Bapa Kami, yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya di Bukit, menjadi salah satu doa paling dikenal dan dihargai dalam tradisi Kristen. Dalam doa ini, Yesus memberikan kerangka bagi umat Kristen untuk berkomunikasi dengan Allah. Salah satu ayat yang menonjol dalam Doa Bapa Kami adalah Matius 6:10, yang berbunyi, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Kata-kata ini mengandung makna mendalam dan menjadi bahan renungan bagi setiap orang Kristen yang ingin memahami kehendak Allah dalam kehidupan mereka.
Yesus mengajarkan bahwa doa bukanlah alat untuk memaksakan kehendak kita kepada Allah. Sebaliknya, doa adalah sarana untuk menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah. Dalam konteks Matius 6:10, permintaan “Datanglah Kerajaan-Mu” menunjukkan kerinduan untuk melihat pemerintahan Allah yang sempurna terjadi di bumi, sebagaimana di surga. Ini adalah pengakuan bahwa pemerintahan Allah adalah yang terbaik, dan kita sebagai umat-Nya harus merindukan kedatangan Kerajaan-Nya.
Begitu pula dengan permintaan “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga,” umat Kristen diajak untuk mengakui bahwa kehendak Allah adalah yang paling baik dan benar. Mengucapkan doa ini berarti kita belajar untuk menyerahkan segala rencana dan keinginan pribadi kita kepada kehendak Allah, percaya bahwa Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Ini adalah undangan untuk hidup dalam ketaatan dan kepercayaan penuh kepada Allah.
Melalui Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan bahwa esensi dari berdoa adalah untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Allah, di mana kita belajar untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Doa ini menjadi panduan bagi umat Kristen dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selalu berusaha untuk merangkul dan mewujudkan kehendak Allah di bumi.
Kedaulatan Allah dan Kendali-Nya atas Alam Semesta
Allah adalah Mahakuasa dan berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya. Kedaulatan Allah berarti bahwa Dia memiliki otoritas tertinggi dan kendali mutlak atas seluruh alam semesta. Tidak ada satu pun yang terjadi di dunia ini tanpa seizin atau sepengetahuan-Nya. Setiap peristiwa, baik yang kita anggap baik maupun buruk, berada di bawah kendali Allah yang penuh hikmat dan kasih.
Dalam Matius 6:10, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Doa ini mengandung pengakuan akan kedaulatan Allah dan keinginan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita diajak untuk menyelaraskan hidup kita dengan rencana dan tujuan Allah, serta mempercayakan segala situasi kepada-Nya. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, termasuk tantangan dan penderitaan yang kita hadapi, tidak lepas dari pengawasan dan kendali Allah.
Mengakui kedaulatan Allah juga berarti kita harus hidup dalam ketaatan dan penyerahan diri kepada-Nya. Ini mencakup tindakan mempercayakan segala rencana dan keputusan kita kepada hikmat dan kehendak Tuhan. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita diajak untuk berserah dan bergantung pada Allah, meyakini bahwa Dia mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Dengan demikian, kita dapat menemukan damai sejahtera dan kekuatan untuk menghadapi setiap situasi, karena kita tahu bahwa Allah yang berdaulat mengendalikan segala sesuatu.
Pengakuan akan kedaulatan Allah seharusnya membawa kita kepada sikap rendah hati, menyadari bahwa betapapun besarnya usaha dan kemampuan manusia, semuanya tidak akan berhasil tanpa campur tangan dan kehendak Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk selalu berdoa dan mencari petunjuk-Nya dalam setiap aspek kehidupan, serta bersyukur atas setiap berkat yang Dia berikan. Kedaulatan Allah mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh iman dan integritas, mengikuti jejak Yesus yang selalu tunduk kepada kehendak Bapa-Nya.
Hal Berdoa dan Memahami Kehendak Allah di Bumi Seperti di Surga
Permohonan “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” dalam doa Bapa Kami mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kondisi di surga dapat tercermin di bumi. Surga, dalam pemahaman teologis, adalah tempat di mana sukacita, damai sejahtera, dan kasih Allah dirasakan sepenuhnya. Tidak ada duka, penderitaan, atau kejahatan di sana. Oleh karena itu, doa ini mengungkapkan kerinduan agar bumi dapat mencerminkan kualitas-kualitas tersebut.
Dalam konteks ini, memohon agar kehendak Allah terjadi di bumi berarti berharap agar nilai-nilai yang ada di surga—seperti kedamaian, keadilan, dan kasih—dapat diwujudkan di dunia yang sering kali penuh dengan konflik dan ketidakadilan. Ini bukan hanya tentang keadaan fisik, tetapi lebih pada keadaan spiritual dan moral umat manusia. Doa ini mengingatkan kita bahwa sebagai umat Allah, kita memiliki peran aktif dalam mendorong terwujudnya kehendak-Nya di bumi. Kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan, kesembuhan, dan kedamaian dalam komunitas kita.
Penting untuk dipahami bahwa permohonan ini bukanlah sekadar harapan pasif. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, doa untuk kesembuhan dan kesehatan bukan hanya berarti berharap pada mukjizat, tetapi juga mencakup usaha untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain, mendukung sistem kesehatan yang adil, dan berperan dalam upaya kemanusiaan. Demikian pula, doa untuk keselamatan umat-Nya di bumi mencakup tindakan nyata dalam mempromosikan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang.
Dengan demikian, ketika kita berdoa “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga,” kita tidak hanya memohon intervensi ilahi, tetapi juga berkomitmen untuk menjadi alat Allah dalam mewujudkan rencana-Nya. Doa ini menjadi pengingat bahwa kita harus aktif dalam mengupayakan dunia yang lebih selaras dengan kehendak-Nya, penuh dengan kasih, kedamaian, dan keadilan.
Hal Berdoa dan Menjaga Kedekatan dengan Tuhan dan Keyakinan dalam Doa
Menjaga kedekatan dengan Tuhan adalah aspek penting dalam kehidupan beriman. Kedekatan ini tercapai melalui pengajaran dan bimbingan Roh Kudus yang senantiasa menemani dan mengarahkan kita. Ketika kita berdoa, kita tidak perlu khawatir atau ragu tentang jawaban Tuhan, karena Dia adalah Allah yang Mahakasih dan mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu memelihara hubungan yang intim dengan Tuhan, agar kita dapat merasakan kasih dan bimbingan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Keyakinan dalam doa juga merupakan elemen krusial. Ketika kita berdoa, kita memohon kekuatan dan pertolongan dari Tuhan. Doa bukan hanya sekadar meminta, melainkan juga sarana untuk membangun komunikasi yang erat dengan Allah. Kita harus percaya bahwa segala permohonan kita akan dijawab sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya. Tuhan memiliki rencana yang sempurna untuk kita, dan keyakinan ini akan membawa damai sejahtera dalam hati kita, meskipun jawaban atas doa tersebut belum kita terima.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, penting untuk selalu menghidupi isi dari Doa Bapa Kami dengan penuh tekad dan keyakinan. Doa ini mengajarkan kita untuk memohon agar Kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga. Dengan demikian, kita diingatkan untuk selalu mengarahkan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan, dan percaya bahwa Dia akan memampukan kita untuk melakukannya. Dengan menjaga kedekatan dengan Tuhan dan keyakinan dalam doa, kita akan semakin dikuatkan dalam iman dan mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan penuh ketenangan dan kepercayaan kepada-Nya.
Selasa, 02 Juli 2024 | F.K.S |