HAMBA TUHAN YANG MENDERITA
Jumat 15 April 2022
JUMAT AGUNG
Yesaya 52 : 13-15
Siapakah yang dimaksud dengan Hamba Tuhan itu? Hamba Tuhan adalah pribadi yang mendedikasikan dirinya untuk melayani Tuhan. Hamba Tuhan adalah pelayan yang mengerti setiap maksud dan tujuan Tuhan di tengah perjalanan hidup umat pilihan-Nya. Di dalam kitab Perjanjian Lama (PL); berbicara tentang Hamba Tuhan menyangkut pengharapan akan hadirnya seorang Mesias Juruselamat. Dia adalah Yesus Kristus, yang telah dinubuatkan pada masa PL mengalami puncak penggenapan di dalam Perjanjian Baru (PB) seturut pengharapan Mesias. Dia mendirikan Bait Allah yang sejati, yaitu tubuh-Nya sendiri, dan jemaat anggota tubuh-Nya (lihat 1 Korintus 12:12-14).
Awal perikop di Jumat Agung ini menegaskan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan” (ayat 13) merupakan penegasan tentang Yesus sang Mesias, Hamba Allah itu. Dia sendiri yang melakukan kehendak Allah dengan sempurna, sampai Dia ditinggikan (nubuatan dalam PL) telah digenapi (dalam PB, Filipi 2:9 bandingkan Kisah Para Rasul 2:33; Kolose 3:1; Ibrani 1:3; 8:1). Selanjutnya terbuka peristiwa, dimana banyak orang akan tertegun melihat Dia, begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi (ayat 14). Pernyataan ini melukiskan penganiayaan Yesus oleh orang Yahudi dan tentara Roma pada saat penghakiman dan penyaliban-Nya (bandingkan Mazmur 22:7-9; Matius 26:67). Itu Via dolorosa ‘Jalan menuju sengsara’ yang harus ditempuh lewat berbagai rupa penderitaan, untuk menyelamatkan dunia dan manusia. Demikian kehadiran dan pengorbanan-Nya membuat tercengang banyak bangsa. Raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat Dia, sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami (ayat 15).
Dengan kata lain, kehadiran Hamba Tuhan yang berani menempuh jalan penderitaan adalah hal pasti. Itu tidak boleh ditawar-tawar, sebagai peristiwa kasih, serta bukti kesungguhan Tuhan menyelamatkan umat manusia dan dunia ini di dalam Kristus Yesus, Mesias yang telah lama dinantinantikan itu. Bagaimana kita menerima-Nya? Marilah sejenak, kita merenungkan pernyataan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Amen
Penulis:
Pdt Budianto Silitonga
Pengisi Suara:
St. Hilderia Sirait
Nyanyian BE No. 449:1-2 Sai Solhot Tu SilangMi
1. Sai solhot tu silangMi, Jesus ingananku. Mual na mabaor disi, i ma inumonku. SilangMi Tuhanki i ma pujionku. Paima sogot sahat au, i endehononku
2. Lao ma au tu silangMi, i haporusanku. Sai asi ma rohaMi unang tulak ahu. SilangMi Tuhanki i ma pujionku. Paima sogot sahat au, i endehononku