Renungan Harian Tumbuh Mekar
Kamis 28 Juli 2022
1 Petrus 4 : 19
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia
IMAN DALAM KOBARAN API.
Hidup orang Kristen terkadang seperti “nyala api siksaan”. Gambaran api yang menimpa dipandang sebagai cobaan dan ujian. Difitnah, namun berbahagia. Dinista karena nama Kristus, namun tidak malu dan memuliakan Allah. Demikianlah gambaran Petrus tentang iman dan keselamatan yang dihidupi serta dihayati oleh jemaatnya. Seorang Kristen difitnah lawan politiknya dan dijebloskan ke penjara, bahkan mendapatkan kesulitan dari orang terdekatnya, adalah suatu kisah yang demikian, bukanlah hal asing bagi orang Kristen sepanjang sejarah dunia ini. Suatu kisah iman yang dimurnikan dengan api, ibarat emas yang justru makin murni di tengah kobaran api yang menyala-nyala (1Pet. 1:6-7). Petrus menjelaskan bahwa pemurnian dan ujian ini merupakan intisari dari iman. Iman yang sejati bukan sekadar pengakuan pada doktrin keagamaan tertentu, melainkan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus sehingga kita dapat bersukacita dalam kemuliaan-Nya (ay.13).
Secara eksplisit dan implisit, melalui Firman Tuhan ini, Rasul Petrus menasihati kita supaya kita janga ragu-ragu. Jangan kita bimbang! Dan jangan pula kita gamang! Apabila di antara kita banyak pribadi yang harus menderita karena Yesus Kristus, Tuhan dan Juru selamat kita, maka bersukacitalah dalam nama-Nya. Bersukacitalah dengan setulus hati, berserahlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah Bapa, Sang Chalik, Pencipta langit dan bumi. “Pada saat dicobai, Ia akan memberikan jalan keluar bagi yang berserah kepada-Nya “ (ay.19; 1Kor. 10:13).
Percayalah! Imanilah! Bahwa Dia yang sudah mengorbankan diri disalib, mati, dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, sudah menebus segala dosa kita. Ia telah menang. Maut, kebinasaan dan kuasa kegelapan dari dunia orang mati sudah dikalahkan dan bertekuk lutut di bawah kaki-Nya. Haleluya! Puji Tuhan! Oleh sebab itu, jika kita menderita seketika karena nama Yesus Kristus, Tuhan kita, janganlah kita gelisah. Janganlah kita takut. Karena Dia, yang sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, sudah mengutus Roh Kudus-Nya tinggal di dalam hati kita menjadi Penghibur yang sejati selama-manya.
IMAN DALAM KOBARAN API
Kesengsaraan yang digambarkan Petrus di sini bukanlah hal yang baik dan berguna pada dirinya sendiri, melainkan disebabkan oleh pemberontakan manusia terhadap Allah. Jangan sampai orang Kristen menderita karena mencuri, membunuh, mengacau, dan lainnya. Sebaliknya, orang Kristen menderita karena berbuat benar. Biarlah kesempatan itu dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Berbuat baiklah dan menjadi berkat bagi dunia ini, sepanjang hidupmu, demi memuliakan TUHAN. Amin
Penulis:
St. Jonggi P Harianja
Pengisi Suara:
St. Hilderia Sirait
Nyanyian KJ No. 439:1 Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu
Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
One thought on “IMAN DALAM KOBARAN API”