Maleakhi 3 : 17
Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
MENJADI MILIK KESAYANGAN TUHAN
Sebelum hari tiba, kelihatannya tidak ada beda antara orang jahat dan orang baik. Namun pada saat nya akan kelihatan bedanya. Orang yang ikut Tuhan akan menjadi milik kesayangan Tuhan. Apa yang dimaksud milik kesayangan Tuhan? Apakah emas, perak dan permata di seluruh dunia? Ataukah segala kekayaan alam yang terdalam di bumi? Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan, tetapi bukan milik kesayangan Tuhan. Suatu saat bumi akan hancur digantikan bumi dan langit yang baru. Jadi siapakah yang menjadi milik kesayangan Tuhan? Orang yang mendengarkan firman Tuhan. Mendengarkan firman Tuhan berarti taat melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya sehari- hari. Orang yang berpegang kepada janji Tuhan. Artinya orang-orang yang percaya dan mengimani janji-janji Tuhan dalam kehidupannya.
Siapa harta kesayangan Tuhan? Kalimat menjadi harta kesayanganKu sendiri berarti menjadi milik khusus Tuhan. Dan itu berarti karena pemilihan Tuhan sendiri kepada umatnya. Kepantasan pemilihan ini adalah berdasarkan hak dan kedaulatan Tuhan. Ia berdaulat dan berkuasa memilih siapa yang dikehendaki-Nya, sebab segala-galanya adalah kepunyaan-Nya. Menjadi milik kesayangan Tuhan sendiri, dalam kitab Maleakhi 3 :17 dipakai untuk menjelaskan kepastian akan masa depan yang terjamin didalam kendali Tuhan.
Nats renungan hari ini mempertanyakan dalam hidup kita bahwa bagaimana menjadi milik kesayangan Tuhan? Banyak orang yang memiliki cara pandang yang salah dan berpikir bahwa pusat kehidupan itu adalah dirinya sendiri, sehingga kalau ada pekerjaan , hobi, pasangan, anak, kesuksesan, itulah yang bisa membuat hidupnya merasa aman. Pandangan ini menyatakan bahwa pusat hidup itu adalah diri sendiri sehingga Tuhan itu hanya menjadi alat untuk memperkaya diri. Padahal kalau kita sadar bahwa sebenarnya kita adalah ciptaanNya dan seharusnya yang menjadi poros segala-galanya adalah Tuhan sehingga apapun yang Tuhan titipkan kepada kita adalah semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Kalau kita tidak menyadari hal ini maka kalau kita kecewa terhadap Tuhan itu karena kita sering memandang Tuhan sebagai sarana. Sesungguhnya Tuhan itu bukan sarana tetapi poros dari kehidupan kita. Aku, kamu. Amin
Penulis:
St. Edison H. Manurung
Pengisi Suara:
St. Masri Lumbantoruan
Nyanyian KJ No. 362:1-2 Aku MilikMu, Yesus Tuhanku
1. Aku milikMu, Yesus, Tuhanku; kudengar suaraMu. ‘Ku merindukan datang mendekat dan diraih olehMu. Reff: Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salibMu. Raih Daku, raih dan dekatkanlah ke sisiMu, Tuhanku.
2. Aku hambaMu, Kausucikanlah oleh kasih kurnia, hingga jiwaku memegang teguh kehendakMu yang mulia. Reff: