YESUS MENYELAMATKAN YANG HILANG

17 Juli 2022
Minggu V setelah Trinitatis
Lukas 19:1-10

YESUS MENYELAMATKAN YANG HILANG

Pemungut Cukai adalah orang yang bekerja pada pemerintah Romawi sehingga dipandang rendah oleh pemuka agama dan dibenci oleh rakyat. Salah satunya ialah Zakheus. Zakheus mewakili orang-orang yang hidup duniawinya berlimpah namun jiwanya hampa ia haus akan Air Kehidupan. Dan ia mengejar Yesus Sang Air Kehidupan. Awalnya Zakheus gagal melihat Yesus sebab perawakan fisiknya yang kecil tidak bisa melampaui orang-orang di sekeiling Yesus. Namun ia tidak menyerah dan berusaha menemukan posisi lebih tinggi dengan memanjat pohon ara. Kesungguhannya berbuah manis, dia tidak perlu meminta apa-apa kepada Yesus, tetapi Yesus sendiri yang menawarkan kasih karuniaNya.
Kita bisa belajar dari Zakheus tentang arti pentingnya berjumpa dengan Yesus, yakni dengan mencari Dia sungguh-sungguh. Betapa senang hati Zakheus berjumpa dengan Yesus dan lebih mengejutkan lagi ternyata Yesus ingin menumpang (bermalam) di rumahnya. Ini perkara yang tidak lazim bagi kalangan Yahudi. Para pemungut Cukai golongan yang dijauhkan dari pergaulan sesama Yahudi, tetapi Yesus yang dikaguminya berkenan menyapanya dan hendak masuk ke dalam rumahnya. Di sini kita mengerti bahwa keselamatan itu selalu inisiatif Allah, manusia hanya perlu menerimanya dengan sepenuh hati.
Dampak perjumpaan Zakheus dengan Yesus mentransformasi hidupnya. Perjumpaan itu melahirkan mindset yang baru tentang orientasi hidup, bahwa hidup bukanlah tentang kepemilikan, melainkan berbagi kepada yang miskin. Ia rela memberikan setengah miliknya tanpa perlu diminta, apalagi terpaksa. Zakheus mengalami keajaiban dalam hidupnya hingga ia rela melepaskan diri dari harta-miliknya untuk menyatakan pertobatannya.
Di mana ada pertobatan di situ ada kasih karunia yakni keselamatan dari Allah. Yesus berkata “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini”. Yesus datang mencari dan menyelamatkan yang hilang, bukan hasil usaha manusia melainkan inisiatif memberikan. Maka keselamatan itu sejatinya ada di hadapan semua orang. Hanya saja tidak semua membuka hatinya menerima keselamatan itu. Obat selalu dibutuhkan oleh orang sakit yang menyadari keadaannya. Demikian pun keselamatan diperlukan oleh orang yang hilang dan menyadari dosanya. Sebaliknya orang-orang berdosa namun merasa benar tidak akan memperoleh apa-apa.
Pertanyaan untuk kita renungkan, bagaimana buah perjumpaan kita dengan Tuhan? Sudahkah mengubah cara berelasi kita? Mengubah orientasi hidup kita untuk mengarahkannya kepada Tuhan? Amin

Penulis:
Pdt. Mangandar Sinaga
Pengisi Suara:
St. Rospita Manurung

Nyanyian BN. 516: 1 “Yesus memanggil dengarlah”
Yesus memanggil, dengarlah. Dia memanggil yang sesat. Domba yang hilang pergi jauh dari Tuhan Sang Penebus. Carilah, carilah, domba yang hilang yang tersesat. Carilah, carilah, bawa pulang kepadaNya

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

.